Ahli-ahli pada berspekulasi bahwa pandemi virus korona akan menghilang saat musim panas. Warga-warga di seluruh dunia juga berpikir demikian.
Namun menurut Akademi Nasional Sains, Teknik, dan Kedokteran Amerika Serikat, orang-orang jangan senang dulu. Mereka menyimpulkan bahwa penelitian yang berdasarkan berbagai bukti tidak ada yang memberikan alasan untuk memastikan cuaca musim panas mengurangi penyebaran virus corona.
"Dari data yang ada saat ini, kami meyakini pandemi ini tampaknya tidak akan musnah karena musim panas, dan kita harus berhati-hati untuk tidak mengambil kebijakan dan strategi berdasarkan harapan semacam ini," kata Kristian Andersen, immunolog dari Institut Penelitian. "Kita mungkin akan menyaksikan penyebaran virus ini berkurang pada awal musim panas, tapi kita harus hati-hati untuk tidak menganggap itu terjadi karena perubahan iklim--alasan yang lebih masuk akal adalah pengurangan itu terjadi karena kebijakan lain yang diterapkan."
Jika ika seseorang batuk atau bersinnya mengandung virus dan berada cukup dekat dengan orang lain maka suhu dan kelembapan menjadi tidak penting.
"Dari data yang ada saat ini, kami meyakini pandemi ini tampaknya tidak akan musnah karena musim panas, dan kita harus berhati-hati untuk tidak mengambil kebijakan dan strategi berdasarkan harapan semacam ini," kata Kristian Andersen, immunolog dari Institut Penelitian. "Kita mungkin akan menyaksikan penyebaran virus ini berkurang pada awal musim panas, tapi kita harus hati-hati untuk tidak menganggap itu terjadi karena perubahan iklim--alasan yang lebih masuk akal adalah pengurangan itu terjadi karena kebijakan lain yang diterapkan."
Komentar
Posting Komentar