Peneliti utama elektromagnetik desain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Harry Arjadi mengatakan gelombang elektromagnetik pada ponsel bukan pemicu ledakan yang terjadi ketika sedang mengisi bahan bakar di SPBU.
"Saya menilai gelombang elektromagnetik ponsel di area SPBU tidak bisa memicu meledaknya dispenser saat dimasukkan ke tangki kendaraan. Padahal, dispenser itu ketika dikeluarkan ada udara yang lewat, kena angin dan konsentrasinya tidak pekat.
"Misal, saya suka otak-atik motor. Kadang ada masalah pada busi dan kabel, apalagi kalau di dekat tangki bisa terjadi kebocoran. Sebenarnya ponsel memang tidak boleh dinyalakan saat ingin mengisi bensin karena dapat memengaruhi laju dispenser, ketika dimasukkan ke tangki kendaraan.Namun, sekali lagi bahwa gelombang elektromagnetik ponsel tidak menyebabkan SPBU bisa meledak. Ada faktor lain. Di dalamnya mobilnya dimodifikasi dengan tambahan tangki dan pompa. Kemungkinan api berasal dari percikan listrik pada mobil tersebut."
"Saya menilai gelombang elektromagnetik ponsel di area SPBU tidak bisa memicu meledaknya dispenser saat dimasukkan ke tangki kendaraan. Padahal, dispenser itu ketika dikeluarkan ada udara yang lewat, kena angin dan konsentrasinya tidak pekat.
"Misal, saya suka otak-atik motor. Kadang ada masalah pada busi dan kabel, apalagi kalau di dekat tangki bisa terjadi kebocoran. Sebenarnya ponsel memang tidak boleh dinyalakan saat ingin mengisi bensin karena dapat memengaruhi laju dispenser, ketika dimasukkan ke tangki kendaraan.Namun, sekali lagi bahwa gelombang elektromagnetik ponsel tidak menyebabkan SPBU bisa meledak. Ada faktor lain. Di dalamnya mobilnya dimodifikasi dengan tambahan tangki dan pompa. Kemungkinan api berasal dari percikan listrik pada mobil tersebut."
Usaha Kuliner Terbaik Bakso Kaget
Further Information :
Further Information :
Official Website :
Komentar
Posting Komentar