Peluang Usaha Kuliner Franchise Bakso Kaget
Seorang
eksekutif muda bertemu dengan seorang guru di sebuah jalan raya.
Ia bertanya,
Ia bertanya,
“Guru,
yang manakah jalan menuju sukses?” Sang guru terdiam sejenak.
Tanpa
mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan. Eksekutif
muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru. Ia tak mau
membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan.
Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia berseru,
Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia berseru,
“Ha!
Ini jalan buntu!”
Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan.
Ia terpaku kebingungan,
Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan.
Ia terpaku kebingungan,
“Barangkali
aku salah mengerti maksud sang guru.”
Eksekutif
muda itu berbalik menemui sang guru untuk menanyakan sekali lagi,
“Guru,
yang manakah jalan menuju sukses.”
Sang guru menunjuk ke arah yang sama.
Sang guru menunjuk ke arah yang sama.
Eksekutif
muda itu berjalan ke arah itu lagi.
Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi jalan.
Ia merasa dipermainkan.
Dengan penuh amarah ia menemui sang guru,
Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi jalan.
Ia merasa dipermainkan.
Dengan penuh amarah ia menemui sang guru,
“Guru,
aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu.
Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses?
Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!”
Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses?
Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!”
Akhirnya
sang guru berbicara, “
Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu.”
Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu.”
Renungan
:
Keberhasilan seringkali tak tampak karena ia bersembunyi di balik kesulitan. Cuma orang-orang yang mampu mendaki “tembok” itulah yang akan menemui keberhasilan.
Keberhasilan seringkali tak tampak karena ia bersembunyi di balik kesulitan. Cuma orang-orang yang mampu mendaki “tembok” itulah yang akan menemui keberhasilan.
A
wise man will be Master of His Mind
A
fool will be its slave
Official Website :
Komentar
Posting Komentar